Wali Kota Bekasi Siap Sambut Pendemo
Wali Kota Bekasi Angkat Bicara Soal Penyekatan Jalan
wantmag.com – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, menegaskan pihaknya menyiapkan langkah antisipasi menghadapi kemungkinan demo susulan pada Senin, 1 September 2025. Sebelumnya, unjuk rasa sempat memanas pada Minggu malam, 31 Agustus 2025, saat massa mencoba mendekati area Mapolres Metro Bekasi Kota. Sebagai langkah pengamanan, polisi menutup sementara akses Jalan Pangeran Jayakarta dari arah Summarecon.
“Simak juga: Informasi Mengenai Berita Saham Terbaru di Bulan Juni 2024” [5]
Pendemo Disambut Layaknya Tamu oleh Wali Kota Bekasi
Tri Adhianto menyampaikan pendekatan humanis menjadi kunci dalam menghadapi massa aksi. Ia menekankan pendemo akan diperlakukan seperti tamu yang datang menyampaikan aspirasi. Menurutnya, masyarakat memiliki hak untuk bersuara, sehingga tidak perlu ada ketegangan berlebihan. Ia bahkan menyiapkan suguhan sederhana berupa makanan ringan sebagai simbol penghormatan. “Kalau mereka hadir ya kita kasih selayaknya tamu, dan tamu yang datang harus kita hormati,” ujar Tri di Bekasi, Senin (1/9/2025).
Harapan Etika yang Sama dari Para Pendemo
Meski menyiapkan penyambutan ramah, Tri berharap para pendemo juga menjaga etika dalam menyampaikan pendapat. Ia menilai komunikasi yang santun akan mencerminkan niat baik untuk membangun bangsa. “Tamu yang hadir pun kita berharap memiliki etiket yang sama. Kita ingin bersama-sama membangun Indonesia yang lebih bermartabat,” ungkapnya. Pemerintah kota menegaskan sikap terbuka, namun tetap mengutamakan keamanan dan ketertiban. Ke depan, sinergi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat diharapkan menciptakan iklim demokrasi yang sehat.
Polisi Tembakkan Gas Air Mata Saat Massa Ricuh di Bekasi
Situasi demo di Kota Bekasi kembali memanas pada Minggu malam, 31 Agustus 2025. Aparat kepolisian terpaksa mengadang sekelompok massa tak dikenal yang mencoba mendekati area Mapolres Metro Bekasi Kota. Sebagai langkah pengamanan, polisi menutup sementara akses Jalan Pangeran Jayakarta dari arah Summarecon.
Massa diketahui datang bertahap sejak siang hari menggunakan sepeda motor. Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, kericuhan terjadi di bawah jembatan Summarecon. Kepolisian terlihat melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Tindakan itu menimbulkan kepanikan warga sekitar yang ikut terkena imbas.
“Polisi main tembak-tembak aja, padahal warga jaga di sini, ngamanin di sini,” ujar seorang warga dalam rekaman. Warga lain yang turut terpapar gas air mata mengeluhkan perih di mata dan kesulitan bernapas. “Tadi saya kena, perih juga tuh gas air mata, Pak,” ungkapnya.
Perekam video bahkan mengecam tindakan aparat yang dinilai berlebihan. Menurutnya, masyarakat setempat sejatinya ikut menjaga keamanan agar situasi tetap kondusif. Hingga Senin pagi, polisi masih melakukan penjagaan ketat di sekitar Mapolres Metro Bekasi Kota untuk mengantisipasi potensi kericuhan susulan. Insiden ini menjadi catatan penting bagi aparat dan pemerintah daerah dalam menyeimbangkan langkah pengamanan dengan perlindungan warga sipil.
“Simak Juga: Manfaat dan Ancaman Sinar Matahari pada Tubuh Manusia” [3]